Rabu, 28 Oktober 2009

CERPEN: RINDU DI UJUNG MALAM

Malam dalam sunyi tak bergeming. Merayap di sela gelap yang kian pekat. Keresahan yang tak terselesaikan, membuat tangis bagai gerimis malam. Hati bak terpenjara oleh jiwa yang kelam. Saat aku mulai menyulam bias demi biasa rindu yang menguliti sekujur hati....

"I love you.....," surat itu bagai tiba-tiba berjelan mendekatiku. Berbisik seperti nyata. Seakan aku mendengar suara dan setiap bisikannya.

"Shandya.....," bisikku. Sesaat aku merasakan ada bagian hatiku yang mengelupas. Rasa rindu itu berhasil menguliti jiwaku.... Aku tiba-tiba meredam kesedihan yang terlalu dalam. Ketika tersadar di sekelilingku tak ada siapa pun.

Aku terbangun dari tidurku. Mendekati sebuah meja kecil di sudut bedsoffa. Sehelai kertas Email yang kuprint tadi sore itu kutatap dan kubaca kembali. Ada yang tertelan nyata..... Henyak....

Kenapa aku begitu terpengaruh?
Tanyaku tanpa terjawab. Ya, sejak Shandy begitu sering mengirimi Email.... Aku merasa tak seperti biasanya. Emailnya bagai mengandung daya magic yang membuat aku sulit berpaling darinya.....

Andai saja angin malam ini mampu menyampaikan detak jantungku, Agar Shandya mendengar betapa detak jantungku begitu gugup setiap membaca namanya di Emailku. Apakah Shandya merasakan sebuah perasaan yang sama?

Aku tak tahu. Karena terlalu banyak hal yang tak kufahami. Mungkinkah sebuah misteri menyatukan kami?
Berkali-kali aku menepis khayalku sendiri. Berkali-kali aku mengubah khayalan imajinasiku. Bahwa cintaku hanya terjadi di dunia maya..... Ya, dunia maya yang penuh mimpi indah.... Ternyata sudah membuai aku......
...........bersambung!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar